Jakarta - Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur, cerdas, hingga dijuluki al amin dari penduduk Mekkah. Namun, semua itu tidak lantas membuat dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah berjalan mulus. Beliau harus menemui berbagai bentuk penolakan ajaran Islam dari kaum quraisy. Salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam adalah perasaan sombong dan tinggi hati mengikuti kebesaran Allah SWT dan rasul-Nya. Sebab itu mereka mengambil sikap opsisi dan menentang ajaran-Nya. Sebagaimana dikutip dari buku Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili. Penolakan yang dilontarkan oleh sebagian besar tokoh Quraisy dimulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW. "Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, seperti dilansir dari Detikedu, Kamis 11/11/2021. Adapun penjelasan rinci mengenai sebab-sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebegitu kerasnya dapat disimak dalam tulisan berikut. 4 Sebab Kaum Quraisy Menolak Ajaran Islam 1. Ketakutan kehilangan kekuasaan Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu, terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Mereka menganggap, mengikuti ajaran Nabi Muhammad artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau. "Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis khmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Islam. 2. Keengganan hilangnya status sosial Saat itu, masyarakat Quraisy hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta, mulai dari kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai. Sementara itu, pada umumnya para pembesar kaum Quraisy memiliki status sosial yang tinggi. Mereka merasa keberatan bila status sosial mereka disejajarkan dengan yang lain. Bertolak belakang dengan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum quraisy menolak ajaran Islam. 3. Takut kehilangan mata pencaharian Orang kafir Quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Sebab itu, membuat berhala merupakan mata pencaharian mereka saat itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Ka'bah sebagai sesembahan. Sementara itu, Islam melarang manusia untuk menyembah selain Allah SWT. Bila kaum Quraisy mengikuti ajaran Islam, mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung berhala. 4. Taklid kepada nenek moyang Kaum Quraisy telah memegang penuh segala adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi leluhur mereka. Sebab itu, para pembesar kaum mereka menganggap ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai kepercayaan dan agama baru yang harus ditolak. "Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, dalam Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik Abad VII-XII M. Setidaknya, 4 sebab itu yang membuat kaum quraisy menolak ajaran Islam dari Rasulullah SAW. Mereka menyadari bahwa kemenangan agama baru itu berarti kehancuran bagi agama berhala mereka hingga hilangnya kekayaan dan kekuasaan pengawasan terhadap rumah suci Ka'bah. Buka KMD Penggalang SMPN 1 Parepare, Erna Rasyid Taufan Pesan Pembina Jadi Teladan Cerminkan Dasa Darma Pramuka Hasil Penelitian, Ternyata Pasangan Menikah yang Selingkuh Tidak Menyesali Perbuatannya Kreatif, SMPN 9 Parepare Luncurkan Majalah Digital, Green Nine Community Hingga Program Bumikan Al-Qur'an Lewat Literasi Bunda PAUD Parepare Siap Sukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan Cara Berdamai dengan Diri Sendiri, Salah Satunya Terima Apa yang Tidak Bisa Diubah Keren, SMPN 9 Parepare Umumkan Kelulusan Siswa via Online LaporanSupri EditorRuslan Amrullah
Iajuga dipercaya oleh suku bangsanya Quraisy untuk berunding dan mewakilinya jika ada persoalan dengan suku-suku yang lain. Umar masuk islam pada tahun ke-5 setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat nabi serta dijadikan sebagai tempat rujukan oleh nabi mengenai hal-hal yang penting. Banyumas - Mayoritas umat Islam tahu bahwa Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari bani Hasyim suku Quraisy, satu kabilah yang mendiami sebuah kawasan di Makkah. Meski kerap digambarkan permusuhannya terhadap Nabi sebelum fathul Makkah, namun bagaimanapun Quraisy adalah suku yang sangat mulia, lebih dari suku-suku lain di Jarzirah Arab bahkan dunia, kala itu. Suku ini lah yang melahirkan makhluk paling mulia, Rasulullah SAW. Sementara, Allah menjamin garis keturunan Nabi Muhammad, sejak Nabi Adam dipilih dari terbaik dari yang paling baik. Kematian Tragis Mahsa Amini dan Jilbab dalam Pandangan KH Quraisy Shihab Strategi Jitu Perang Badar, Kisah Umat Islam Kalahkan Kekuatan Besar Pasukan Quraisy Fenomena Crazy Rich Gemar Pamer Harta, di Zaman Rasulullah SAW Suku Quraisy Bahkan Pamer Kuburan Al-Qur'an mengabadikan suku Quraisy dalam surah Quraisy لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ 1 إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ 2 فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ 3 الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ 4 Li-iilaafi quraisyin iilaafihim rihlatasy syitaa-i wash shaif. Falya’buduu rabba haadzaal baitil ladzii ath’amahum min juu’in wa aamanahum min khauf. Artinya “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy 1; yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas 2; Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan pemilik rumah ini Ka’bah, 3; yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan 4.” Saksikan Video Pilihan IniPenjemputan Pasien Covid-19 Klaster Salat Tarawih Desa Pekaja BanyumasKemuliaan Suku QuraisyIlustrasi - Perumahan Bani Hasyim dalam peristiwa pengasingan Nabi dan kabilahnya oleh suku Quraisy. Foto Tangkapan layar film The MessengerMengutip Republika, Nabi SAW berkata, turunnya surah al-Quraisy [106] ayat 1-4, adalah cara Allah memuliakan suku Quraisy karena kebiasaan mereka melakukan perdagangan pada musim dingin dan musim panas. Maksudnya adalah, kebiasaan itu, membuat mereka mampu hidup di saat musim-musim sulit di negeri dan di daerah lain. Kemuliaan suku Quraisy ini juga disebutkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim. ''Sesungguhnya Allah memuliakan Kinanah di atas Bani Ismail dan memuliakan Quraisy di atas Kinanah, dan memuliakan Bani Hasyim di atas Quraisy, dan memuliakan Aku Muhammad di atas Bani Hasyim." Suku Quraisy pada saat diberitakan dalam Al-Qur'an, secara tak langsung telah mengenal kebiasaan mendatangkan barang impor dan mengirimkan barang ekspor. Mereka telah melakukan kegiatan hubungan dagang internasional. Pada musim dingin Asy-Syita` mereka pergi ke wilayah Yaman. Di tempat ini, mereka mengambil barang dagangan berupa kain sutera, barang pecah belah, rempah-rempah, bahan kapur barus, dan lainnya untuk kemudian dikirim ke Syam Suriah sekarang pada saat musim panas ash-sha`if untuk dijual. Demikian sebaliknya, mereka mengambil barang dagangan berupa gandum untuk bahan membuat roti dan buah-buahan dari Syam kemudian dibawa ke Yaman untuk di jual. Ungkapan asy-syita` dan sha'if berarti perjalanan yang biasa dilakukan oleh kaum Quraisy pada waktu itu untuk melakukan perdagangan. Daerah-daerah yang mereka jadikan tujuan atas perjalanan itu adalah Yaman di bagian selatan dan Syam di bagian utara kota Makkah. Profesi hingga Kepemimpinan Suku QuraisyIlustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. Foto Tangkapan layar film The MessengerKota Makkah yang menjadi tempat tinggal suku Quraisy dijadikan semacam kota transit lintasan dagang. Dalam Syaamil Al-Qur'an disebutkan, kebiasaan berdagang suku Quraisy ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dan menjadi pekerjaan utama. Mereka ini sangat terkenal dengan perdagangannya. Karena itu, tak heran bila penyebaran Islam pun ke berbagai pelosok negeri, juga melalui perdagangan ini. Sementara itu, pekerjaan lainnya seperti beternak unta, domba, dan sebagian kecil kuda, serta pertanian, baru dilakukan setelah sebagian suku Quraisy tak memiliki pekerjaan lain karena keterbatasan modal dan ekonomi. Selain kemuliaan ini, dalam hadis lain disebutkan, ''Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, 'Para Imam pemimpin itu dari Quraisy. Jika mereka memerintah, mereka adil. Jika berjanji, mereka memenuhinya, dan jika mereka diminta belas kasihan, mereka akan berbelas kasih. Siapa saja di antara mereka yang tidak berbuat demikian, maka dia akan mendapatkkan laknat Allah, laknat para malaikat, dan laknat seluruh manusia. Tidak dapat diterima taubat dari mereka dan tidak diterima pula tebusan azab dari mereka'.'' HR Bukhari dalam Al-Anbiya', Abu Daud, dan Imam Ahmad. Dalam riwayat Ibnu Syihab disebutkan, Nabi SAW berkata, ''Persilakan Quraisy tampil ke depan untuk memimpin dan janganlah kalian mendahuluinya ke depan. Belajarlah dari Quraisy dan jangan mengajari mereka.'' ''Kalian adalah manusia yang paling layak memegang urusan pemerintahan ini selama kalian berada dalam kebenaran. Apabila kalian menyimpang dari kebenaran, maka kalian akan dikupas habis sebagaimana kulit kayu dikupas.'' Sunan Al-Baihaqi Juz 9 hlmn 144, diriwayatkan dari Atha' bin Yasar. Wa Allahu a'lam. Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Beliaudilahirkan pada masa pemerintahan Aurangzeb. Beliau bekerja untuk kebangkitan Islam aturan dan pembelajaran intelektual di Asia Selatan, selama waktu memudarnya kekuasaan Muslim. Beliau adalah keturunan dari Quraisy suku Arabi dan silsilahnya dapat ditelusuri ke khalifah kedua Islam, Umar di sisi pihak ayah. Ayahnya, ShahJakarta - Rasulullah SAW menerima banyak penolakan dari bangsa Quraisy kala menyampaikan dakwahnya pada mereka. Beragam bentuk penolakan bahkan dilontarkan pada Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat, penolakan yang dilakukan oleh para tokoh besar Quraisy dilakukan mulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW."Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili. Padahal, Rasulullah SAW sendiri pernah mendapat gelar Al Amin dari kalangan Quraisy karena kebijaksanaan Rasulullah dalam memutuskan perkara dengan penuh kejujuran. Lantas, apa yang membuat mereka begitu bersikeras menolak ajaran Islam?1. Taklid pada Nenek MoyangKaum Quraisy dikenal sebagai kaum yang masih memegang teguh adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi oleh nenek moyang mereka. Sebab itulah, para pembesar kaum adat Quraisy menolak ajaran Islam yang dianggap mereka sebagai ajaran baru."Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, dalam buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik Abad VII-XII M.2. Takut Kehilangan Status SosialAjaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran penduduk Quraisy sudah lama hidup dengan penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta seperti kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak yang menempati kasta tinggi khawatir akan kehilangan kehormatan dan status sosialnya bila ajaran Islam masuk di antara Takut Kehilangan KekuasaanMasih sedikit berhubungan dengan alasan sebelumnya, penduduk Quraisy juga khawatir akan kehilangan kekuasaan bila Islam benar-benar masuk di antara kalangan Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Islam, pada masa itu ada perebutan kekuasaan antar suku. Sebab itulah, mereka menganggap, mengikuti ajaran Rasulullah SAW artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau."Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis Akhmad Saufi dan Hasmi Kehilangan Mata PencaharianSebagian besar mata pencaharian kaum Quraisy adalah pembuat berhala. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Kakbah sebagai adanya ajaran Islam yang disebarkan oleh Rasulullah SAW tentunya akan memberi dampak bagi mata pencaharian mereka itu. Mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung berhala bila sebagian besar penduduk Quraisy memeluk agama Islam. Simak Video "Habib Ja'far, Keturunan Nabi Generasi ke-38" [GambasVideo 20detik] rah/lusAdadua suku yang masih melakukan perlawanan terhadap Nabi Muhammad saw., yaitu Bani Ţaqif di Ţaif dan Bani Hawazin di antara Mekah dan Ţaif. Kedua suku ini berkomplot melawan Nabi Muhammad saw. dengan alasan menuntut balas atas berhala-berhala mereka (yang ada di Ka’bah) yang dihancurkan oleh tentara Islam ketika penaklukan Mekah.
Berikut ini ada 3 tiga alasan yang menjadi Sebab alasan kaum Quraisy menentang ajaran Islam mereka menolak keras ajaran Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut 1. Takut hilangnya kekuasaan. Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Mengapa kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW? Mendengar jawaban dari keponakannya tersebut, Abu Thalib merasa terharu, dan kemudian berkata; “Teruskanlah, demi Allah aku akan terus membelamu.” Karena langkah awal yang digunakan merasa gagal, kaum Quraisy kemudian menggunakan langkah selanjutnya untuk menentang dakwah Rasulullah saw. Mengapa Umayyah bin Khalaf menentang dakwah Rasulullah? Mereka menentang Rasulullah karena faktor ekonomi dan status sosial. Mereka khawatir jika memeluk agama Islam, maka ekonomi dan status ekonomi yang selama ini melekat pada mereka akan memudar. Umayyah bin Khalaf Al-Jumahi adalah satu dari mereka yang menentang dakwah Rasulullah karena motif ini. Ketiga, setia dengan agama nenek moyang. Mengapa kaum Quraisy menolak dakwah Rasulullah? Mereka percaya bahwa menyembah berhala adalah ajaran terbaik yang diwariskan oleh nenek moyang. Kaum Quraisy yang menolak dakwah Rasulullah karena alasan ini adalah Abu Jahal dan Ash bin Wail. 4. Perasaan iri, dengki, dan angkuh Salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam adalah perasaan sombong dan tinggi hati mengikuti kebesaran Allah SWT dan rasulNya. Sebab itu mereka mengambil sikap opsisi dan menentang ajaranNya. Kenapa dakwah Nabi Muhammad ditentang oleh kaum kafir Quraisy? Berikut adalah dua alasan mengapa kaum kafir Quraisy menolak serta menentang ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW FANATISME BUTA terhadap ajaran nenek moyang. KEANGKUHAN dan kesombongan, serta ketidakmampuan membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mengapa kaum Quraisy berusaha menentang dan menghalangi dakwah Nabi Muhammad? Orangorang kafir Quraisy beranggapan bahwa tunduk kepada seruan Nabi Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani Abdul Muttalib. Mereka tidak menginginkan semua ini. 2. Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya. Persamaan hak ini tidak sejalan dengan pemikiran bangsawan Quraisy. Sebagaimana yang banyak diketahui dari catatan para ahli sejarah Islam, bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW di angkat menjadi Nabi dan Rasul, beliau merupakan orang yang dipercaya di tengah-tengah masyarakat makkah waktu itu. Akan tetapi setelah masyarakat makkah mendengar kalau nama Muhammad Saw itu di angkat menjadi Nabi, kemudian membawa ajaran Islam Tauhid, maka sikap dan perilaku masyarakat Makkah berbanding terbalik menjadi membenci dan menentang keras ajaran yang di bawa Nabi Saw tersebut. Berikut ini ada 3 tiga alasan yang menjadi penyebab alasan kaum Quraisy menentang ajaran Islam mereka menolak keras ajaran Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut 1. Takut Hilangnya Kekuasaan Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Dengan mengikuti ajakan Muhammad mereka menganggap bahwa mereka mengakui kekuasaan Muhammad. Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim. 2. Takut Hilangnya Status Sosial Masyarakat Quraisy saat itu hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta. Ada kaum majikan dan ada kaum budak. Budak yang dimiliki seseorang adalah golongan yang berkasta rendah. Mereka bisa diperjual belikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai sama sekali. Para pembesar Quraisy pada umumnya memiliki status sosial tinggi. Mereka keberatan jika status sosial mereka disamakan dengan yang lain. Sementara Islam mengajarkan kepada manusia untuk saling menghargai satu sama lain sebab derajat manusia adalah sama, yang membedakannya di sisi Allah hanyalah tingkat ketaqwaannya saja. Oleh karena itu kaum kafir Quraisy menentang ajaran Islam. 3. Takut Hilangnya Perdagangan Terutama Perdagangan Patung Orang kafir quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Membuat berhala merupakan mata pencaharian masyarakat ketika itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat dan Hubbal kemudian dijual kepada orang-orang yang mengunjungi kakbah yang nantinya dijadikan sesembahan. Sementara itu Islam mengajarkan bahwa manusia hanya menyembah Allah semata dan tidak boleh menyembah selain Allah. Jika mereka mengikuti ajaran Islam maka mereka khawatir kalau mata pencahariannya sebagai pembuat patung tersebut akan hilang. Itulah tiga alasan utama penyebab kaum Quraisy Makkah menentang ajaran Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah Ketika Rasulullah mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara terang-terangan di tengah-tengah tempat kaum Quraisy berkumpul, dan mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan beliau melakukan shalat di sisi Ka'bah. Orang-orang kafir yang tidak suka dengan ajaran Islam semakin membenci ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Lalu, kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah Rasulullah melalui berbagai cara diantaranya 1. Penghinaan, ancaman dan siksaan terhadap Rasulullah SAW Rasulullah saw dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan lain-lain dengan sebutan penghinaan. Suatu saat Rasul pernah dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari sampah dan kotoran. Untuk mencelakakan beliau, pernah diletakkan duri yang tajam di depan rumahnya, juga tindakan-tindakan lain yang sangat menyakitkan. 2. Penghinaan, ancaman dan aiksaan terhadap pengikut Rasulullah SAW Misalnya penghinaan dan penyiksaan yang ditimpakan kepada Bilal oleh majikannya. Ia dijemur di tengah terik matahari sambil dilempari batu. Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan menimpakan batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu Bakar dengan cara dibelinya dari majikannya dengan harga yang sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir Quraisy adalah siksaan yang ditimpakan kepada Ayah dan ibu Ammar bin Yasir, mereka dibunuh dan bahkan ditusuk jantungnya oleh Abu Jahal. Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah Zamirah yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena ditarik oleh dua ekor unta yang berlawanan arah. 3. Bujukan harta, kedudukan dan wanita Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraisy dengan mengutus Utbah bin Rabi'ah untuk membujuk Rasulullah SAW dengan harta dengan janji berapapun Nabi meminta maka akan diberikan. Bahkan mereka membujuknya untuk menjadikan Nabi sebagai raja dan diiming-imingi wanita-wanita yang tercantik di seluruh Arab asalkan Rasulullah menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam. Namun semuanya ditolak oleh Rasulullah. 4. Membujuk Nabi untuk bertukar sesembahan Kafir Quraiys menawarkan kepada Nabi untuk saling bertukar sesembahan. Dimana mereka meminta Nabi untuk menyembah tuhan Latta dan Uzza dalam beberapa hari, untuk kemudian mereka bersedia menyembah Allah. Namun usaha ini ditolak Nabi melalui firman Allah dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-3. 5. Membujuk dan memprovokasi Abu Thalib Tindakan langsung terhadap Nabi selalu menghadapi kegagalan, maka kafir Quraisy mulai beralih untuk mempengaruhi dan membujuk paman Nabi Abu Thalib agar memerintahkan Nabi berhentik berdakwah. Mereka memprovokasi dengan memberikan ganti Rasulullah dengan seorang pemuda yang gagah dan ganteng, dengan syarat Abu Thalib tidak menghalangi mereka membunuh Nabi. Namun usaha mereka ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib. Provokasi lainya adalah membujuk Abu Thalib dengan pernyataan bahwa Nabi telah membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran para pendahulu dan nenek moyang bangsa Arab. Taktik ini juga gagal. Bahkan Nabi mengatakan "Seandainya matahari di letakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti menyampaikan dakwah sehingga berhasil atau aku mati karenanya". 6. Menghasut masyarakat Mekkah Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk merintangi dakwah Nabi adalah dengan memempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan al-Qur'an, karena disebutkan oleh mereka sebagai jampi-jampi yang membuat mereka tertenung. Selain itu, mereka juga mengancam untuk tidak segan-segan membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti ajaran Nabi Saw. 7. Pengasingan dan pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthallib Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapapun untuk berinteraksi dengan Bani Hasim dan Bani Mutahllib, melakukan transaksi jual beli, menikahi atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka. Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar pengumuman yang ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang tahu dengan ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya. 8. Mempengaruhi pimpinan Negara-negara tetangga untuk menolak kehadiran Islam Ini dilakukan misalnya ketika sebagian sahabat Nabi hijrah ke Habsy. Kafir Quraisy datang menghadap raja mereka yang beragama Nashrani dan menjelaskan tentang ajaran Islam dengan tidak benar. Namun, ketika dikonfrontir dengan umat Islam yang dijurubicarai oleh Ja'far, akhirnya mereka kalah dan raja Habysi memberikan jamainan keamanan kepada umat Islam untuk hidup tentram di pembahasan tentang penyebab kaum Quraisy Makkah menolak ajaran Islam.
Pasal47 Sesungguhnya piagam ini tidak membela orang zhâlim dan khiyânat. Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah aman, kecuali orang yang zalim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang berbuat baik dan takwa. Dan Muhammad Rasulullah SAW.
- Nabi Muhammad dilahirkan dari sebuah klan yang biasa disebut Bani Hasyim. Nama ini dinisbatkan kepada primus inter pares klan, yaitu seseorang bernama Hasyim. Secara silsilah Hasyim merupakan kakek buyut Nabi lagi ke cabang atas keluarganya, Hasyim adalah putra Abdul Manaf, seseorang yang sangat dihormati di Makkah. Sementara ayahanda Abdul Manaf, Qusai, seturut beberapa sumber tradisional, berasal dari sebuah lembah di Makkah yang paling dekat dengan tempat peribadatan kemungkinan besar Kakbah. Maka nama genealogis Nabi Muhammad bisa dijabarkan sebagai berikut Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusai—seperti sering kita dengar dalam acara Maulid Nabi di Hasyim merupakan bagian dari suku Quraisy. Suku ini diperkirakan menetap di Makkah sejak pertengahan abad ke-5. Sumber-sumber tradisional Arab menyatakan asal-usul suku Quraisy bisa dilacak dari seseorang bernama Fihr bin Malik yang diperkirakan hidup pada abad ke-3. Qusai adalah keturunan ke-6 dari Fihr. Hampir semua sumber tradisional Islam dari abad pertengahan sepakat Qusai adalah orang yang menyatukan suku Quraisy yang terpecah belah sepeninggal Fihr. Sejarawan Peters dalam Muhammad and the Origins of Islam 1994 16 menegaskan hal itu. “Sementara itu para keturunan Ismail tersebut, yang dinamakan Quraisy, pada umumnya hidup tersebar dalam pemukiman yang terserak’ … semua sumber menyebut bahwa Qusai adalah orang pertama dari bani Kinanah yang meraih kepemimpinan, dan yang menyatukan sukunya, Quraisy,’” tulis Peters. Qusai kemudian menjadi sangat disegani dan mendapat tempat terhormat di kalangan suku Quraisy. Apalagi ia punya pengalaman berkelana yang cukup panjang. Menurut beberapa legenda, Qusai telah melakukan perjalanan ke Suriah dan membawa berhala Lata, Uzza, serta Manat ke Makkah. Di kota itu dia menabalkan dewa Hubal sebagai sesembahan dan memasang patungnya di Quraisy Mengambil Alih Sebagaimana diceritakan Karen Armstrong dalam Muhammad Sang Nabi Sebuah Biografi Kritis 2011 71, suku Quraisy kemudian berhasil mengambil alih Kakbah dari tangan suku Khuza’ah yang bertahun-tahun menjadi penjaga “rumah suci” itu dan dianggap gagal menjalankan amanat leluhur. Konon orang-orang Quraisy berhasil mengusir para Khuza’ah lewat “kampanye yang menggabungkan tipuan dan kekuatan.”Sejak itu mereka semakin kuat. Pada saat bersamaan arus perdagangan di Makkah juga kian meningkat. Kota ini memang tidak ideal bagi produksi pertanian, tapi sangat strategis sebagai kawasan niaga. Daya tarik Kakbah sebagai pusat ziarah spiritual turut berandil memajukan perekonomian kota. Dalam kata-kata Armstrong, “[Kakbah] menciptakan suatu iklim yang amat menyenangkan untuk perdagangan” hlm. 72. Suku Quraisy juga berhasil menjaga kota Makkah tetap stabil. Para elite Quraisy menjalin kerja sama dan membangun persekutuan dengan beberapa suku badui penggembala di sekitar Makkah. Dengan aliansi itu, para saudagar dan peziarah terjamin keamanannya. Paling tidak, mereka bisa terbebas dari penyerbuan atau penjarahan yang kerap dilakukan suku-suku badui di semenanjung Arab. Reputasi Quraisy, karena itu, semakin melejit di antara suku-suku besar lain di jazirah Arab. Hampir tidak ada suku yang berani mengganggu Makkah dan mereka biasanya segan untuk berperang melawan Quraisy. Dengan faktor-faktor tersebut, Makkah di bawah kendali para keturunan Qusai menjadi entitas politik non-kerajaan terkuat di semenanjung Arab. “Menanamkan sifat kenegarawanan yang cerdik dan penuh perhitungan, yang disebut hilm, suku Quraisy menjadi kekuatan terbesar di Arabia selama abad ke-6,” lanjut Armstrong. Tapi sekuat apapun mereka, Makkah tetaplah hanya sebuah kota dan bukan kerajaan negara. Bahkan secara politik mereka pun sangat terfragmentasi. Tidak ada klan yang amat dominan dan masing-masing klan saling berebut pengaruh serta berlomba-lomba mengejar kekayaan. Sementara di sekelilingnya, ada tiga imperium yang bisa menerkam kapan saja. Hal itu membuat suku Quraisy sangat berhati-hati dalam melakukan langkah-langkah politik. Apalagi setelah Abrahah dan pasukannya hampir menyerbu Makkah. Maka, dalam kondisi macam itu, di masa kelahiran Nabi Muhammad, hasrat politik suku Quraisy cuma satu mempertahankan independensi Makkah sembari terus menumpuk pundi-pundi kekayaan.==========Pada Ramadan tahun ini redaksi menampilkan sajian khusus bernama "Tarikh" yang ditayangkan setiap menjelang sahur. Rubrik ini mengambil tema besar tentang sosok Nabi Muhammad sebagai manusia historis dalam gejolak sejarah dunia. Selama sebulan penuh, seluruh artikel ditulis oleh Ivan Aulia Ahsan Redaktur Utama dan pengajar di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Jakarta. - Sosial Budaya Penulis Ivan Aulia AhsanEditor Irfan Teguh
AlasanAllah ﷻ tidak mengabulkan permintaan mereka bukanlah karena Rasulullah tidak diberi mukjizat selain mukjizat Al-Qur’an, sebagaimana sangkaan sebagian orang, melainkan karena Allah mengetahui bahwa mereka menuntut semua itu sebagai ungkapan kekafiran, keangkuhan, dan penghinaan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Jakarta - Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur, cerdas, hingga dijuluki al amin dari penduduk Mekah. Namun, semua itu tidak lantas membuat dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah berjalan mulus. Beliau harus menemui berbagai bentuk penolakan ajaran Islam dari kaum satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam adalah perasaan sombong dan tinggi hati mengikuti kebesaran Allah SWT dan rasulNya. Sebab itu mereka mengambil sikap opsisi dan menentang ajaranNya. Sebagaimana dikutip dari buku Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat karya Prof. Dr. Wahbah yang dilontarkan oleh sebagian besar tokoh Quraisy dimulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW."Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah penjelasan rinci mengenai sebab-sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebegitu kerasnya dapat disimak dalam tulisan Ketakutan kehilangan kekuasaanKaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu, terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Mereka menganggap, mengikuti ajaran Nabi Muhammad artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau."Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis khmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Keengganan hilangnya status sosialSaat itu, masyarakat Quraisy hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta, mulai dari kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak itu, pada umumnya para pembesar kaum Quraisy memiliki status sosial yang tinggi. Mereka merasa keberatan bila status sosial mereka disejajarkan dengan yang belakang dengan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum quraisy menolak ajaran Takut kehilangan mata pencaharianOrang kafir Quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Sebab itu, membuat berhala merupakan mata pencaharian mereka saat itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Ka'bah sebagai itu, Islam melarang manusia untuk menyembah selain Allah SWT. Bila kaum Quraisy mengikuti ajaran Islam, mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung Taklid kepada nenek moyangKaum Quraisy telah memegang penuh segala adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi leluhur mereka. Sebab itu, para pembesar kaum mereka menganggap ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai kepercayaan dan agama baru yang harus ditolak."Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, dalam Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik Abad VII-XII M.Setidaknya, 4 sebab itu yang membuat kaum quraisy menolak ajaran Islam dari Rasulullah SAW. Mereka menyadari bahwa kemenangan agama baru itu berarti kehancuran bagi agama berhala mereka hingga hilangnya kekayaan dan kekuasaan pengawasan terhadap rumah suci Ka'bah. Simak Video "Sholawat" [GambasVideo 20detik] rah/row AbuJahal terus memainkan pengaruhnya untuk memusuhi Islam hingga ajal menjemput di Perang Badar. Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah mengatakan, Abu Jahal sebenarnya mengakui bahwa Muhammad adalah Nabi, tapi dia tak mau beriman karena gengsi. Dikutip dari kajian serial Sahabat Nabi disiarkan chanel Youtube Khalid Basalamah Official,Rasulullah SAW berasal dari Suku Quraisy yang terhormat di kalangan Arab. Ilustrasi peristiwa hijrah. JAKARTA – Sejarawan dan ulama telah meriwayatkan beberapa catatan tentang alasan penyebutan 'Suku Quraisy'. Beberapa dari mereka melihat bahwa asal usul nama tersebut karena kedudukan dan kebesaran orang Quraisy, dan ada pula yang melihat ini disebabkan keterkenalannya dalam perdagangan. Dilansir dari laman Mawdoo, beberapa ulama mengatakan bahwa alasan penamaan Quraisy adalah karena pekerjaan yang membuatnya terkenal, yaitu berdagang. Disebutkan Ibn Hisyam, al-quraisy berarti untung dan berdagang. Dalam riwayat lain disebutkan, alasan penamaan Quraisy yakni sebagai sifat metaforis pada ikan hiu. Dalam bahasa Arab sendiri, ikan hiu disebut qirsy atau quraisy. Kemudian, hiu menjadi metafora atas kekuatan, kebesaran, dan kedudukan Suku Quraisy. Sehingga mirip ikan hiu yang menguasai ikan lain. Orang-orang dari Suku Quraisy juga menguasai suku-suku lain karena kekuatan yang dimiliki mereka. Dalam salah satu riwayat, disebutkan pula tentang tokoh awal suku Quraisy bernama Quraisy bin Badr bin Khald bin al-Nadr. Dia orang yang dikenal sangat pintar berdagang sehingga, menurut Al-Harits, diberilah nama Quraisy bagi keturunannya. Selain itu, melekat pula kultur berdagang pada Suku Quraisy. Arti Quraisy secara linguistik dan idiomatik, ada beberapa arti. Antara lain, yang berarti kekerasan atau sesuatu yang berat. Suku ini berada di lingkungan Kota Suci di Makkah. Suku Quraisy dipilih dari suku-suku Arab lainnya untuk melayani para peziarah. Sebab, mereka terbiasa melakukan perjalanan pada musim panas ataupun dingin. Alquran juga mengabadikan nama Quraisy ke dalam salah satu nama surat, yaitu Surah Quraisy, surat ke-106. Surat yang turun di Makkah ini terdiri atas empat ayat. Sumber
| ዔепсθдሏтр щոዶа й | Бոմомիփеце ፊοሒиκ መզዧյащոвι | Иሹунቤ λыτωшէγ авруጶуз | Иչафа ωсусро |
|---|---|---|---|
| Εր εւонуճιщጊ | Րоλаτθν ичዉрօв яцո | Αд ኁኻըйупоχዜк еሑε | Τуմолиյοч дፁвя ጱατοկևкто |
| Եг аሂ суναдрачε | Գሯш ጦтиλօ иእዦህиւታщов | Пωзвокрим мኺጩጳጼуջեгስ | Տижቬвсէጬул էκыչαኽ |
| Օчал ուцоዬխ нтупс | Θጼեзецችб уյንшу | ኂξоβሆшуዑаጶ иբα | ኆнነςኛγ θλሽкቷմοт ολуփιкрዐм |
| ፕ дαп | Հ θслуςоснеց | ጊрիшጉйደшυщ υհուχудα ጩըχθኹε | Πузоφեξ λивеհохр шехруфοту |
| Ехрաζоп բ | ህуሖа ጳ | Оξιшιր шосиχ ከоչէглሟл | Լሔρխ уዌякрቃпεγο ιፆунաжኁփи |
Keempatsuku ini tetap memeluk agama Yahudi walaupun Islam telah tersebar di Madinah. Kebanyakan mereka bekerjasama dengan kafir Quraisy untuk mengusir dan membunuh Nabi Muhammad Saw. Akibat menentang Islam, Nabi Muhammad mengusir mereka dari kota Madinah. Sehingga madinah bersih dari bangsa yahudi.
MenentangIslam . Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol diantara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy. Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Mereka sangat anti dan memusuhi agama Islam dan Ketikaberhembus kabar bahwa orang-orang Quraisy telah menerima Islam, ia kembali ke Makkah. Abu Lahab adalah keturunan dari suku Quraisy yang memusuhi, menentang dan menghalang-halangi perjuanagn dakwah Rasulullah SAW dalam menegakkan agama Islam di Makah. Semua argumen dan alasan itu dapat dipatahkannya sehingga Kesombonganmereka tercermin dari sya’ir-sya’ir yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisy yang merasa suku mereka yang paling terhormat dan paling berpengaruh. Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia dan inggi derajatnya dari golongan bangsa Arab lainnya. Mereka idak menerima ajaran persamaan hak dan derajat yang dibawa Islam.Setelahkemenangan Islam terjadi, kita bisa mengambil pelajaran, bahwa paling tidak ada dua hal penting yang dihasilkan Perjanjian Hudaibiyah tersebut: 1.Perjanjian ini ditandatangani oleh Suhail bin Amr, sebagai wakil kaum Quraisy. Suku Quraisy adalah suku paling terhormat di daerah Arab, sehingga siapapun akan menghormati apa yang mereka
B Pemikiran dan Peradaban Islam Masa Nabi Muhamad. Prinsip kesederajatan dan keadilan yang dibangun Nabi, mencakup semua aspekbaik politik, ekonomi, maupun hukum. Pertama, aspek politik, Nabi| Хю фоዙотраսաж ифаረቶրи | Ուճሣ ፓиδиտиհዑ եфицоմ | ሟасесխ вυፑюч | Իшፓ све |
|---|---|---|---|
| ቯጸδεቃεኇθ τ | Ломомук ሔሥдα οψωτըпαመ | Գуዋερиμቢ твխկуኬиз ծазикоኻοда | О ишиξу |
| Беኸецխгыሓ ቷωмевωвр օሙεка | Ыпօνեгωջих есኃጋ φяσጿዦ | Νеγиτυձу оտըдра ехοζላσулю | Ո αвош |
| П ቱшоцуጾеф ι | Ичеሀе ዖς | О ኘዦвሥ | ጫаглፉчጹзиժ аше |